Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Daerah

Komisi III DPRD Kab Tangerang Desak Dirut PD Pasar Dicopot

49
×

Komisi III DPRD Kab Tangerang Desak Dirut PD Pasar Dicopot

Sebarkan artikel ini

detak.co.id, TANGERANG — Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang mendesak kepada Bupati Tangerang Maesyal Rasyied untuk mencopot Direktur Utama (Dirut) Perumdam NKR Finny Widiyanto agar dicopot, desakan pencopotan tersebut dikemukakan wakil ketua komisi III DPRD Kabupaten Tangerang Sri Panggung Lestari, Kamis (22/5/2025).

Menurut ketua DPD PAN Kabupaten Tangerang Sri Panggung Lestari bahwa permasalahan Perumdam Pasar sangat kridit sekali, selain tidak bisa mengelola perusahaan dengan baik dan profesional, Dirut Perundam NKR gagal meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari perusahaan pelat merah itu.

“Komisi III sepakat merekomendasikan direktur untuk diganti,” tegas Anggota Komisi III DPRD, Sri Panggung Lestari, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Perumda NKR pada Senin (19/5/2025) lalu.

Komisi III DPRD juga menuding Finny tidak kooperatif. Ia sering mangkir dari rapat evaluasi dan hanya diwakilkan oleh anak buahnya.

Sri menjelaskan, Finny sudah tiga kali tidak menghadiri rapat evaluasi, termasuk evaluasi di akhir tahun 2024.

“Triwulan pertama berkaitan dengan PAD untuk Kabupaten Tangerang di tahun 2024. Karena kecil sekali 422 juta sedang kan aset kita 21 miliar. Ibarat kata masa aset segitu tapi PAD yang secara bisnis tidak masuk,” ujarnya.

Padahal, rapat tersebut membahas deviden yang dinilai sangat minim. Finny sendiri dalam RDP berdalih hal tersebut dengan alasan salar dari pedagang yang terlalu kecil, yakni Rp 2.000 per pedagang.

“Kita juga mengoreksi keuangan ini gak bener. Bu Finny menyangkal dengan adanya salar yang terlalu kecil yang 2000 per pedagang,”ujarnya.

Padahal kata Sri sudah ada perda yang baru di revisi. Menurutnya, sebagai direktur, Finny seharusnya memiliki inovasi dan proaktif mengatasi berbagai masalah di pasar, seperti di Pasar Korelet dan Pasar Sentiong.

“Harusnya sebagai direktur punya inovasi jemput bola, saya ngerti pd pasar banyak masalah. Pasar Korelet, Pasar Sentiong,” pungkasnya.