detak.co.id Bogor — Sebuah tim dari Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Korsabhara Baharkam Polri memulai kegiatan bimbingan teknis (bintek) implementasi Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) di PT ANTAM Tbk Pongkor, Bogor. Senin (25/8).
Peninjauan yang berlangsung seharian penuh ini bertujuan mengevaluasi penerapan standar keamanan di area operasional perusahaan.
Kegiatan diawali dengan pertemuan pembuka yang dihadiri oleh General Manager serta tim manajemen PT ANTAM Tbk. Dalam sesi tersebut, tim Bintek memaparkan hasil penilaian mandiri yang telah dilakukan sebelumnya, dilanjutkan dengan diskusi mendalam.
Usai pertemuan, tim melakukan observasi langsung ke beberapa titik vital, mencakup ruang kontrol, area produksi, ruang distribusi (SCADA), ruang pendataan, ruang komando, ruang server, dan pintu gerbang utama.
Peninjauan ini mengidentifikasi sejumlah masalah, di antaranya penempatan rambu zonasi yang tidak tepat, ketiadaan alat detektor untuk pemeriksaan orang dan barang, serta kurangnya kelengkapan peralatan pendukung di pos keamanan.
Selain itu, terdapat sejumlah temuan signifikan lainnya. Petugas penjaga di pintu masuk area bawah tanah hanya terdiri dari satu orang. Beberapa monitor CCTV di ruang kendali tidak berfungsi.
Lebih lanjut, tim mencatat ketiadaan SOP untuk zona merah dan kurangnya pemahaman tentang prosedur keamanan di pintu masuk gudang bahan peledak. Mitigasi risiko juga belum pernah dilakukan.
Tim juga menyoroti aspek keselamatan kerja. Kotak P3K di pos keamanan tidak terisi lengkap, dan alat pemadam api ringan (APAR) diletakkan di tempat yang sulit dijangkau.
Terdapat pula ketidaksesuaian antara pagar terluar gudang bahan peledak dengan penempatan zonasi. Area pembatas (buffer zone) tidak steril dan masih digunakan sebagai jalur perlintasan orang.
Selama kegiatan, seluruh tahapan terlaksana sesuai dengan jadwal yang direncanakan, meskipun tidak dilakukan penilaian skor atau pendalaman materi pada hari pertama.
Kegiatan yang dipimpin oleh Kombes Pol. Mirzal Alwi, S.I.K., ini turut dihadiri oleh perwakilan internal dan eksternal, termasuk anggota tim dari Polri dan para pimpinan PT ANTAM Tbk.