Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Daerah

Santri Ponpes AL Hasaniyah Rawalini Teluknaga Tewas Terlindas Truk Tanah PIK

13
×

Santri Ponpes AL Hasaniyah Rawalini Teluknaga Tewas Terlindas Truk Tanah PIK

Sebarkan artikel ini

detak.co.id, TANGERANG, — Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren Al Hasaniyah Rawalini, Teluknaga, Tangerang. Salah satu santri terbaik mereka, Ilyas Nashrul Haq Bin Khairuddin, wafat dalam kecelakaan tragis yang terjadi pada Jumat dini hari (2/5/2025) pukul 01.30 WIB di Jalan Raya Bojong Renged – Kampung Melayu, Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

Korban yang merupakan santri kelas 3 Madrasah Aliyah Al Hasaniyah tersebut baru saja pulang dari ziarah Wali Songo bersama rombongan. Dalam perjalanan kembali menuju rumahnya di Desa Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, ia dijemput sang ayah menggunakan sepeda motor. Namun nahas, saat melintasi jalan yang berlubang, korban terjatuh. Dalam waktu bersamaan, sebuah truk tanah dari arah proyek pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) melaju dan melindas tubuh korban hingga meninggal dunia di tempat.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Hasaniyah Rawalini, Dr. H. Muhamad Qustulani, MA.Hum. (Gus Fani), membenarkan peristiwa tersebut. “Korban telah lulus dari Madrasah Aliyah Al Hasaniyah. Ia santri yang sangat baik dan sedang dalam perjalanan spiritual. Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadahnya, mengampuni dosanya, dan menempatkannya di sisi orang-orang saleh,” ujar Gus Fani.

Kecelakaan ini menjadi tamparan keras bagi masyarakat dan pemerintah daerah, mengingat proyek pembangunan besar seperti PIK di wilayah pesisir utara Tangerang kerap menimbulkan masalah keselamatan lalu lintas, terlebih bagi warga dan santri yang sering melintasi jalur tersebut.

Pimpinan Yayasan Al Hasaniyah, KH. Muhammad Mansyur Hasan, menyerukan agar pemerintah daerah, pihak pengembang PIK, dan kepolisian segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak pembangunan, terutama dalam aspek keselamatan di jalan raya. “Khusus kepada pengembang, kami mendesak agar tidak lagi menggunakan jalan umum sebagai jalur angkutan proyek. Sudah saatnya dipikirkan jalur alternatif yang aman dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat umum,” tegasnya.

Kyai Mansyur juga menegaskan pentingnya keselamatan publik sebagai prioritas dalam setiap proyek pembangunan. Tragedi ini harus menjadi titik balik untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dari ancaman pembangunan yang tidak berkeadilan.

“Kami menyerukan ketenangan, kesabaran, dan menyerahkan langkah-langkah berikutnya kepada para masyayikh dan tokoh masyarakat secara musyawarah. Jangan sampai terjadi konflik sosial baru akibat ketidakadilan pembangunan,” tambahnya.

“Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban berikutnya.” katanya