Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Daerah

Bandara Soetta Kebanggaan Banten, Gubernur: Keselamatan Terbang Tanggung Jawab Bersama

12
×

Bandara Soetta Kebanggaan Banten, Gubernur: Keselamatan Terbang Tanggung Jawab Bersama

Sebarkan artikel ini

detak.co.id, KOTA TANGERANG – Gubernur Banten Andra Soni mengatakan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menjadi kebanggaan masyarakat Banten. Keselamatan penerbangan di bandara internasional tersebut harus menjadi tanggung jawab bersama. Untuk mewujudkan itu, perlu kolaborasi antara pengelola dan pemerintah daerah sekitar.

Hal itu disampaikan Andra Soni dalam rapat koordinasi bertema Penanganan Gangguan Keselamatan Operasional Penerbangan di Bandara Soetta di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jl Satria-Sudirman No 1, Kota Tangerang, Rabu (17/9/2025). Rakor dipandu oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo.

“Bandara Soekarno-Hatta berada di Provinsi Banten dan menjadi bandara kebanggaan masyarakat Banten,” ungkap Andra Soni.

Menurutnya, saat ini hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan keselamatan penerbangan di Bandara Soetta berupa sinar laser, pembakaran sampah, layang-layang, penerbangan drone, balon udara, hingga adu burung merpati. Semua pihak perlu membantu pengelola bandara agar hambatan ini diantisipasi demi keselamatan penerbangan.

“Perlu sinergitas dan kolaborasi pengelola bandara dengan pemerintah daerah sekitar. Khususnya dengan Provinsi Banten, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang,” ungkap Andra Soni.

Rakor ini menjadi kesempatan para pihak terkait untuk saling berbicara dan berdiskusi. Dalam membangun keselamatan penerbangan, peraturan daerah saja tidak cukup kalau masyarakat tidak punya rasa memiliki.

“Bagaimana membangun rasa memiliki warga yang berdekatan dengan bandara. Saran saya perlu membuat forum koordinasi keselamatan penerbangan bandara,” ucapnya.

Koordinasi bukan hanya dilakukan setelah adanya permasalahan, tetapi perlu menjadi kegiatan berkelanjutan dan komprehensif, dalam upaya pencegahan terjadinya gangguan keselamatan penerbangan.

Selain itu, lanjutnya, apa yang didiskusikan dalam rakor perlu ditindaklanjuti oleh semua pihak yang terlibat. “Satu pemahaman kita, keselamatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegas gubernur.

Dalam paparannya, Kepala Otoritas Pengelola Bandara Soetta Putu Eka Cahyadi mewakili Komunitas Bandar Udara Soekarno-Hatta (Kombata) mengungkapkan, ada dua kejadian menonjol yang terjadi di bandara yaitu terkait benang layang-layang mengganggu keselamatan penerbangan. Hal ini terjadi pada 23 Agustus 2025 yang menimpa helikopter. Lalu pada 3 September 2025 yang menimpa pesawat Airfast di bagian mesin.

Kombata sendiri terdiri dari PT Angkasa Pura II, Imigrasi, Polres, Garuda Indonesia, Bea Cukai, Kodim, Karantina, Otoritas Bandara, serta Kantor Kesehatan Pelabuhan.

“Untuk Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) mencapai radius 15 km,” ungkap Putu.

Ia menambahkan, audit keamanan penerbangan pada tahun 2025, Bandara Soetta mendapatkan nilai 88,85. Saat ini lalu lintas penerbangan di bandara rata-rata mencapai seribu per hari. Puncaknya pada musim mudik lebaran lalu yang mencapai 1.181 penerbangan.

Dalam tanggapannya, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengatakan, Pemkab Tangerang baru memiliki perda yang mengatur tata tertib masyarakat di sekitar wilayah bandara. Namun perda itu masih perlu disosialisasikan lagi ke masyarakat.

“Perlu sosialisasi juga bahwa bandara berkontribusi positif kepada masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Maesyal masyarakat sebetulnya sudah merasa membantu pihak bandara. Tapi perhatian bandara kepada kebutuhan masyarakat sekitar dirasa kurang. “Masih ada hal-hal yang belum terselesaikan antara bandara dengan masyarakat,” ucapnya.

Hal senada juga diungkap Wali Kota Tangerang Sachrudin. Bandara Soetta butuh perhatian semua pihak terutama untuk kasus warga yang bermain layang-layang. Pihaknya sudah memiliki aturan sendiri mengenai hal tersebut. “Dua Perda Kota Tangerang larangan menerbangkan layang-layang dan perda ketertiban masyarakat,” ucapnya.

Sachrudin menyarankan kepada pengelola bandara terkait pemanfaatan lahan. Sebaiknya menurut wali kota ada sarana dan prasarana yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat. “Khususnya pemanfaatan lahan,” ungkapnya. (Zal)