Detak.co.id TANGSEL- Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II mengimbau masyarakat di Provinsi Banten untuk mewaspadai peningkatan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat dalam beberapa hari ke depan.
Dalam siaran pers yang diterima wartawan, Kepala BBMKG Wilayah II, Dr. Hartanto, ST, MM, menjelaskan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer pada berbagai skala, baik global, regional, maupun lokal, yang mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
“Secara global, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif di kawasan Maritime Continent pada 25 Oktober 2025. Selain itu, gelombang atmosfer low frequency yang bersifat persisten juga terdeteksi aktif dan mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Pulau Jawa,” ujar Hartanto, Senin (27/10/2025).
Pada skala regional, lanjutnya, fenomena Dipole Mode Index (DMI) negatif berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia bagian barat. Kondisi ini diperkuat oleh anomali suhu muka laut (Sea Surface Temperature/SST) yang lebih hangat dari normal, sehingga menambah suplai uap air ke atmosfer.
“Selain itu, kami juga mendeteksi adanya daerah pertemuan angin (konfluensi) di perairan barat Banten yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang wilayah tersebut,” katanya.
Sementara secara lokal, proses konveksi turut berperan dalam pembentukan awan-awan konvektif yang dapat memicu hujan, terutama pada sore hingga malam hari.
Prakiraan Cuaca 28–31 Oktober 2025
BMKG memprakirakan sebagian besar wilayah Provinsi Banten akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, terutama di:
Kabupaten Lebak
Kabupaten Pandeglang bagian utara dan selatan
Kabupaten Serang bagian barat dan selatan
Kabupaten Tangerang bagian selatan
Kota Tangerang
Kota Tangerang Selatan
Hartanto mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan air, serta tanah longsor, khususnya di wilayah bertopografi curam atau dengan sistem drainase yang kurang baik.
“Masyarakat dapat memantau informasi cuaca terkini dan peringatan dini melalui kanal resmi BMKG, media sosial @infobmkg dan @bmkgwilayah2, serta aplikasi InfoBMKG,” pungkasnya.














