detak.co.id I BATU BARA – Jembatan gantung yang menjadi akses utama masyarakat Desa Kandangan dan Desa Sei Simujur, Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batu Bara, mengalami kerusakan parah setelah diterjang banjir akibat tingginya curah hujan.
Kondisi jembatan yang membelah sungai Bah Pahal itu kini miring dan nyaris ambruk sehingga warga yang melintas harus ekstra hati-hati terutama kaum ibu-ibu dan anak sekolah.
Pantauan di lapangan menunjukkan sebagian lantai jembatan sudah tampak miring setelah salah satu besi penahan tali kabel sebagia ada yang patah.
Kondisi ini membuat warga yang melintas harus ekstra hati-hati agar tidak terpeleset dan jatuh ke sungai.
Sunarto (71), warga Desa Kandangan, mengaku selalu was-was saat melintasi jembatan dengan sepeda.
“Walau naik sepeda, saya juga harus hati-hati, takut terpeleset dan jatuh ke sungai,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Siti Cholizah. Ia mengatakan banyak warga kini takut melintas, terutama ibu-ibu dan siswa sekolah perempuan akibat kondisi jembatan gantung miring.
“Cuma yang nekat saja berani lewat. Banyak yang melihat saja sudah takut, apalagi lewat bawa sepeda motor,” ungkapnya.
Masyarakat berharap pemerintah provinsi Sumatera Utara dan pusat segera turun tangan untuk memperbaiki jembatan tersebut.
“Jembatan ini akses utama warga Kandangan. Kami mohon segera diperbaiki,” tambah Siti.
Terpisah, Plt Kadis PUPR Kabupaten Batu Bara, Rubi Siboro, menjelaskan bahwa kerusakan jembatan terjadi akibat intensitas hujan tinggi yang membuat sungai meluap.
“Pemerintah daerah sudah mengajukan permohonan penanganan akibat bencana ke Kementerian PUPR dan BNPB untuk perbaikan jembatan dimaksud,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).
Warga berharap proses penanganan dapat berjalan cepat sebelum jembatan gantung benar-benar ambruk dan memutus akses vital antar desa di kabupaten Batu Bara.(ap).
Teks foto: Warga desa Kandangan melintasi jembatan gantung miring nyaris ambruk.










