detak.co.id TANGSEL — Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mengimbau masyarakat untuk bersabar terkait penanganan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang. Pemkot memastikan seluruh langkah perbaikan dan penataan terus berjalan secara bertahap dan terukur.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, Bani Khosyatulloh, menegaskan bahwa kritik dan masukan dari publik menjadi bagian penting dalam memperkuat kebijakan pengelolaan sampah di daerah tersebut.
Menurut Bani, saat ini sejumlah pekerjaan teknis masih dalam proses penyelesaian. Namun, penanganan tidak dapat dilakukan secara sekaligus karena TPA Cipeucang tetap harus beroperasi dan menerima sekitar 250 ton sampah setiap harinya.
“Kami memohon masyarakat bersabar. Ada tahapan teknis yang harus dipenuhi agar proses penataan benar-benar aman dan berkelanjutan. Perbaikan berlangsung setiap hari, tetapi tetap harus menjaga stabilitas lahan dan operasional TPA,” kata Bani dalam keterangannya pada Kamis (11/12/2025).
Ia menjelaskan, Pemkot Tangsel saat ini tengah melakukan penataan ulang zona aktif TPA, memperkuat struktur tanah di area berisiko, meningkatkan kapasitas pemilahan sampah, serta menata akses operasional. Selain itu, sejumlah kendala teknis dan administrasi, seperti pengujian struktur lahan dan pengaturan alur pembuangan sampah, masih membutuhkan waktu untuk diselesaikan.
Bani juga menyampaikan bahwa DLH Tangsel membuka ruang dialog dengan berbagai pihak, mulai dari komunitas lingkungan, akademisi, hingga tokoh masyarakat, guna mencari solusi terbaik dalam penataan TPA Cipeucang.
“Kami tidak tinggal diam. Penanganan dilakukan bertahap dan terukur. Kritik warga kami terima sebagai masukan. Kami hanya membutuhkan ruang untuk menyelesaikan tahapan yang sudah berjalan,” ujar Bani.
DLH Tangsel turut mengajak masyarakat berperan aktif dalam mengurangi timbulan sampah, antara lain melalui pemilahan sampah dari rumah, pengolahan sampah organik, serta pemanfaatan bank sampah.
“Kami memohon dukungan warga. Tujuan kami sama dengan warga yakni menciptakan Tangsel yang lebih bersih dan pengelolaan Cipeucang yang modern,” ucap Bani.
Pemkot Tangsel menegaskan akan terus memperbarui informasi terkait perkembangan penanganan TPA Cipeucang serta membuka ruang dialog dengan masyarakat, komunitas lingkungan, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Di sisi lain, pengamat kebijakan publik Yanuar Wijanarko menilai persoalan TPA Cipeucang memang tidak mudah diselesaikan dalam waktu singkat. Ia menyebut Pemkot Tangsel telah mengambil sejumlah langkah teknis yang diperlukan, meski percepatan di beberapa aspek masih dibutuhkan.
“Pengelolaan sampah bukan pekerjaan sederhana. Ada kendala teknis, dinamika lahan, dan kebutuhan koordinasi lintas pihak. Upaya pemerintah tidak cukup tanpa dukungan masyarakat,” kata Yanuar.
Meski demikian, Yanuar mengingatkan agar proses penanganan TPA Cipeucang tetap disertai langkah mitigasi yang matang agar tidak menimbulkan persoalan baru. Ia juga menyoroti keluhan sebagian warga terkait sampah yang belum terangkut selama adanya pembatasan operasional di TPA Cipeucang, yang menurutnya perlu segera dijawab oleh Pemkot Tangsel.




















