detak.co.id BATU BARA — Ketua Ranting Pemuda Pancasila (PP) Desa Tanjung Parapat, Sukasmo, angkat bicara terkait proyek pengerasan badan jalan di Dusun 7, Desa Tanjung Parapat, Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batu Bara, yang menelan anggaran Dana Desa sebesar Rp119.100.000.
Proyek pengerasan jalan di desa Tanjung Parapat tersebut kini menjadi sorotan karena dinilai dikerjakan secara asal jadi dan tidak transparan.
“Kami kecewa, proyek pengerasan jalan ini terkesan asal jadi,” ujar Sukasmo, Rabu (11/6/2025).
Menurutnya, karena bersumber dari Dana Desa, proyek tersebut seharusnya dikerjakan secara maksimal dan akuntabel agar benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Ia menyoroti lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan proyek, terutama terkait penggunaan material batu sebagai bahan utama pengerasan.
Sukasmo menyebut tidak ada kejelasan terkait jumlah material yang digunakan, yang menimbulkan kecurigaan akan potensi manipulasi data.
“Seharusnya ada pengawasan yang ketat, termasuk jumlah batu pecah yang digunakan, agar tidak menimbulkan dugaan manipulasi,” jelasnya.
Sukasmo juga menilai pengerjaan tidak mengikuti standar teknis yang semestinya. Ia menyebut bahwa proses awal seperti penyekrapan badan jalan hingga pemadatan menggunakan alat berat tampak diabaikan.
“Dari awal pengerjaan diduga sudah asal jadi. Maka dari itu, kami meminta Inspektorat Kabupaten Batu Bara untuk turun melakukan pemeriksaan secara menyeluruh,” tegasnya.
Sementara itu, Kaur pemerintah Desa Tanjung Parapat yang juga diduga menjabat sebagai Ketua Pembuat Komitmen (PPK), Amin Siregar mengatakan, pihaknya akan menurunkan alat berat untuk melakukan finishing badan jalan.
“Menunggu alat berat untuk finishing, setelah itu baru baru disusun,” terangnya.
Kata dia, terlambatnya finishing karena terjadi curah hujan cukup tinggi. Sehingga batu hanya diletakkan di pinggir jalan.
“Sampai saat ini belum di finishing karena curah hujan, tapi batu sudah kita susun dipinggir, mungkin dalam beberapa hari ini alat berat tiba,” bilangnya.(ap).