Daerah

Tolak Rencana Penutupan Jalan oleh BRIN, Warga Setu Gelar Aksi Hingga Blokade Jalan Raya Puspiptek

185
×

Tolak Rencana Penutupan Jalan oleh BRIN, Warga Setu Gelar Aksi Hingga Blokade Jalan Raya Puspiptek

Sebarkan artikel ini

detak.co.id, TANGSEL-Warga Kecamatan Setu mendadak pasang beragam spanduk di Jalan Raya Puspiptek Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (18/4/2024).

Aksi tersebut dilakukan warga sebagai bentuk penolakan warga buntut rencana penutupan Jalan Raya Puspiptek oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pantauan dilokasi, warga sendiri berkumpul di Jalan Raya Puspiptek tersebut terjadi sejak pagi. Aksi pun dimulai pada pukul 09,00 WIB. Mereka tumpah ruah hingga ke jalan.

Tak henti sampai disitu, warga juga
memblokade akses jalan Raya Puspiptek. Akibatnya, kendaraan roda empat dan kendaraan besar lainnya tak bisa melintas di jalan raya tersebut.

Pengendara yang ingin melintas dari arah perempatan Muncul menuju Gunung Sindur Kabupaten Bogor maupun sebaliknya, dihimbau untuk memilih jalan alternatif lain.

Warga kemudian bergantian menyuarakan aspirasinya menggunakan pengeras suara yang telah disiapkan dengan harapan pihak BRIN dapat mendengar tuntutan mereka.

“Kami warga yang terdampak dari penutupan jalan menolak keras rencana BRIN menutup akses jalan ini,” ungkap salah satu orator aksi menggunakan pengeras suara.

Usai menyuarakan aksinya, warga kemudian diterima perwakilan dari BRIN, Sigit Priatna Putra, untuk melakukan audiensi di gedung Guest House yang berada di area perumahan Puspiptek.

Ada 10 perwakilan warga terlibat langsung dalam audiensi tersebut. Selain itu aparat dari kepolisian, TNi dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel turut mendampingi jalannya audiensi.

Koordinator Aksi, Nur Hendra mengatakan, dalam mediasi tersebut pihaknya menyampaikan langsung aspirasi warga kepada perwakilan BRIN.

“Tuntutan yang pertama menjadi tuntutan warga pada intinya adalah tidak untuk ditutup akses yang menjadi kita ketahui bersama adalah jalan Provinsi,” kata Hendra usai lakukan audiensi.

Hendra menyebut, apabila jalan itu ditutup maka akan menimbulkan dampak kepada masyarakat, terutama dari sektor perekonomian warga.

Pasalnya, saat ini banyak warga sekitar yang mencoba peruntungan mencari rezeki disepanjang jalan tersebut.

“Karena apalbila akses jalan ditutup itu akan berdampak secara ekonomi masyarakat yang ada di wilayah Muncul,” ungkapnya.

Perwakilan dari BRIN yang menghadiri audiensi tersebut enggan memberikan komentar ketika sejumlah wartawan ingin melakukan wawancara.

Berdasarkan informasi perwakilan BRIN yang menemui warga hanya bertugas untuk menerima aspirasi masyarakat.

Aspirasi tersebut nantinya akan disampaikan langsung kepada pimpinan BRIN yang berada di Jakarta.

Diketahui aksi demonstrasi tersebut diikuti oleh ratusan masyarakat sekitar yang terdampak jika akses Jalan Puspiptek Raya ditutup.

Sementara puluhan aparat kepolisian juga terlihat bersiaga untuk melakukan pengamanan jalannya aksi damai warga. (Dra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *