Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Daerah

Gelombang Tinggi Hantam Sergai, 2 Nelayan Hilang Puluhan Warga Tidur di Masjid

10
×

Gelombang Tinggi Hantam Sergai, 2 Nelayan Hilang Puluhan Warga Tidur di Masjid

Sebarkan artikel ini

detak.co.id I SERDANG BEDAGAI – Gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai lebih dari 2 meter menerjang kawasan pesisir Dusun I, Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Akibatnya, sedikitnya 29 kepala keluarga (KK) di Dusun tersebut terpaksa mengungsi dan tidur di masjid setelah air laut serta pasir masuk ke pemukiman warga.

Kepala Desa Bagan Kuala, Syafril, mengatakan bahwa gelombang pasang sudah terjadi selama beberapa hari terakhir dan menyebabkan keresahan warga pesisir.

“Setiap malam warga terpaksa tidur di masjid karena tingginya gelombang pasang. Air laut sudah masuk ke rumah-rumah warga,” ujar Syafril, Jumat (24/10/2025).

Selain menggenangi permukiman, gelombang tinggi juga menyebabkan abrasi pantai semakin parah. Menurut Syafril, bibir pantai di Dusun I terkikis hingga lebih dari 5 meter.

“Sebagian rumah warga tertimbun pasir yang terbawa ombak. Abrasi juga makin mendekati rumah penduduk,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Serdang Bedagai, Abdul Rahman Purba, membenarkan adanya gelombang tinggi yang melanda pesisir Sergai. Ia menyebut tim BPBD telah turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan pendataan dampak bencana.

“Sampai saat ini laporan yang diterima BPBD menunjukkan terjadinya abrasi, sejumlah perahu nelayan rusak, dan dua orang nelayan dilaporkan hilang saat gelombang tinggi melanda,” ungkap Abdul Rahman.

Pihak BPBD mengimbau masyarakat di wilayah pesisir Sergai, terutama yang bermukim di daerah rawan abrasi seperti Bagan Kuala, untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang pasang susulan.

“Warga juga diharapkan tidak melaut sementara waktu hingga kondisi perairan kembali aman,” paparnya.

Fenomena gelombang tinggi ini menjadi pengingat akan pentingnya penanganan kawasan pesisir secara berkelanjutan, termasuk pembangunan tanggul penahan ombak dan penghijauan kembali area pantai untuk mengurangi dampak abrasi di masa mendatang.(ap).