Kelima adalah melakukan upaya pemanfaatan hasil riset dan teknologi dalam melaksanakan screening aktive case finding, diagnosa dan tatalaksana melalui berbagai Inovasi, dimana inovasi ini juga dilakukan di seluruh kabupaten/kota se- Banten.
Kemudian, tutur Ati, melakukan strategi keenam dengan peningkatan dan pengembangan managemen program penanganan TBC, dengan perencanaan kebutuhan SDM, logistik sampai pencatatan pelaporan disemua faskes primer dan sekunder baik pemerintah maupun swasta. .
Rapat Koordinasi Eliminasi Tuberkulosis dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Mendagri meminta kepala daerah untuk lebih serius menangani TBC. “Menggunakan otoritasnya dan mengerahkan sumber dayanya untuk penanganan TBC,” katanya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan, angka kematian akibat TBC di Indonesia sebesar 125 ribu per tahun. Sementara, masyarakat yang terpapar TBC mencapai satu juta orang per tahun. Menurut Budi, langkah awal penanganan adalah dengan berupaya menemukan kasus TBC dalam masyarakat. Karena, TBC akan menularkan kemana-mana.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno kasus TBC di Indonesia rangking kedua di dunia setelah India. Pratikno berpesan untuk sungguh-sungguh menangani penyakit TBC. “TBC, penyakit yang menular kemana-mana” katanya.
Pratikno juga memaparkan dampak sosial dan finansial penderita TBC, yaitu penurunan produktivitas bahkan kehilangan pekerjaan. Untuk itu, Pratikno memberikan arahan kepada kepala daerah untuk mencantumkan penanganan TBC sebagai program prioritas dalam dokumen perencanaan daerah. “Selain itu, meningkatkan penguatan implementasi monitoring dan evaluasi sampai ke level desa,” katanya.