detak.co.id TANGERANG — Kisruh antara Ketua umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya dengan Rois Syuriah PBNU KH Miftachul Akhyar terus bergulir, memanggil hal tersebut Katib Syuriah PCNU Kabupaten Tangerang KH Muhammad Ardani angkat bicara.
Kepada wartawan KH Ahmad Ardani mengatakan bahwa polemik di PBNU tidak terpengaruh terhadap kekompakan pengurus PCNU Kabupaten Tangerang, saat ini kader Nahdlatul Ulama di Kabupaten Tangerang dibawah pimpinan dr Makhmud Jumhur dan ketua PWNU Provinsi Banten solid dan kompak,
namun meski demikian dirinya berpesan agar Kepada seluruh Pengurus NU Untuk mentaati apa yang disampaikan oleh Rois Syuriah PBNU KH Miftahul Ahyar
” Rais Aam memiliki kedudukan sebagai pimpinan tertinggi dalam struktur Syuriah (dewan penasihat tertinggi) dan keputusannya mengikat secara internal,”terangnya.
Diketahui, kisruh antara Ketua PBNU dengan Rois Aam PBNU bergulir, risalah rapat yang meminta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya untuk mengundurkan diri dari jabatannya beredar.
dituliskan bahwa rapat tersebut merupakan Risalah Rapat Harian Syuriah, nahdlatul Ulama (PBNU) tertanggal Kamis, 29 Jumadil Ula 1447H / 20 November 2025M, pukul 17.00-20.00 WIB.Rapat yang disebut berlangsung di Hotel A,ston City Jakarta itu di hadiri oleh 37 dari 53 orang Pengurus Harian Suriah, dan KH. Miftachul Akhyar bertindak sebagai pimpinan rapat.
Salah satu keputusan yang tercantum dalam risalah tersebut yaitu meminta KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) untuk mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam kurun waktu 3 hari ke depan.Adapun alasan permintaan pengunduran diri Gus Yahya yang disebutkan dalam risalah tersebut terkait hubungannya dengan jaringan Zionisme internasional.











