Daerah

LESIM: Terkait Rakor, Ada Dugaan Pihak ingin Menurunkan Citra Pemkab Tangerang

24
×

LESIM: Terkait Rakor, Ada Dugaan Pihak ingin Menurunkan Citra Pemkab Tangerang

Sebarkan artikel ini

detak.co.id TANGERANG — Ketua LSM Lesim Mursalin menduga ada pihak – pihak yang sengaja ingin menurunkan bahkan merusak citra Pemerintah Kabupaten Tangerang, hal tersebut dikatakan Mursalin saat diwawancarai terkait ramainya pemberitaan mengenai rapat koordinasi ( Rakor) lintas OPD yang digelar di hotel holiday Inn Bandung beberapa waktu lalu.

” Saya menduga ada pihak yang sengaja ingin menurunkan Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang ,para pihak tersebut bisa terjadi pada orang dalam sendiri bekerjasama dengan orang luar, hingga akhirnya mencuat di berbagai pemberitaan,”terang Mursalin, Senin (22/12/2025).

Mursalin mengatakan, justru melihat dari sisi positif karena baru saat ini empat kegiatan rakor dijadikan satu kegiatan, dalam perseptiknya, sangat ekonomis, efesien dan efektif, dari informasi yang berkembang, ada 4 organisasi perangkat daerah ( OPD) diantaranya BPKAD, Bapeda< Inspektorat dan Sekretariat Daerah yang digabung dalam satu kegiatan, yang mengemat waktu dan mengemhemat anggaran, dia berharap agar masyarakat melihat dari sisi positif, karena dari informasi yang dia peroleh, kegiatan rakor sebelumnya di pecah, dan menghamburkan anggaran.

” Di tahun 2025 ini justru lebih menghemat waktu, anggaran dan biaya, kalau pun toh ada hiburan , wajar namanya juga habis rapat kelelahan selama tiga hari, dan semua manusia butuh refreshing, cuma momen waktunya saja tidak tepat karena bersamaan dengan adanya musibah bencana alam Sumatera dan Aceh, namun Pemkab Tangerang telah meminta maaf infonya dari pemberitaan, mari kita sudahi polemik ini,”tandasnya.

Sebelumya diberitakan, Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang yang menjadi sorotan publik karena ditutup dengan konser privat band Repvblik di Hotel Holiday Inn, Bandung, yang berlangsung pada 11-13 Desember 2025 lalu . Pemkab Tangerang telah meminta maaf atas polemik kegiatan yang menelan anggaran sekitar Rp900 juta tersebut.