detak.co.id, Jakarta – Militer Pakistan baru-baru ini mengklaim telah berhasil menembak jatuh 25 drone Harop milik India, hanya satu hari setelah terjadinya kekerasan besar antara kedua negara yang memiliki senjata nuklir, yang disebut sebagai yang terburuk dalam dua dekade terakhir. Drone-dron tersebut dilaporkan diproduksi oleh Israel.
Menurut laporan yang diterima dari AFP, pihak militer Pakistan menyatakan bahwa mereka berhasil menembak jatuh 25 pesawat nirawak (drone) Harop yang diproduksi oleh Israel. “Hingga saat ini, Angkatan Bersenjata Pakistan telah menembak jatuh 25 drone Harop buatan Israel. Puing-puing dari pesawat-pesawat nirawak ini ditemukan tersebar di berbagai wilayah Pakistan,” ungkap Kementerian Pertahanan Pakistan.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan sisa-sisa drone Harop yang ditemukan oleh pasukan Pakistan. India dilaporkan menerbangkan drone Harop ke sejumlah lokasi penting, termasuk dua kota besar, Karachi dan Lahore.
Juru bicara militer Pakistan, yang dikutip oleh detikINET dari The War Zone, menegaskan, “Pesawat nirawak India terus dikirimkan ke wilayah udara Pakistan… dan India akan terus membayar mahal atas agresi terang-terangan ini.” Meski demikian, kedua negara akhirnya menyatakan kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata.
Menurut data dari Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), India merupakan pembeli terbesar produk pertahanan Israel, dengan kontribusi mencapai 34% dari ekspor pertahanan Israel antara 2020 dan 2024. Salah satu impor yang dilakukan India adalah drone Harop, yang dikenal dengan sebutan “drone bunuh diri.”
Drone Harop memiliki jangkauan efektif hingga 200 kilometer, mampu terbang selama 6 jam, dan mencapai kecepatan 225 knot pada ketinggian hingga 4,5 kilometer. Harop dilengkapi dengan muatan bahan peledak seberat 16 kilogram, memiliki akurasi tinggi, serta mampu menyerang dari sudut vertikal atau horizontal.
Harop yang memiliki panjang 25 meter dan lebar sayap 3 meter, mendapatkan reputasi berkat efektivitasnya dalam Perang Karabakh Kedua pada 2020, di mana Azerbaijan berhasil mengalahkan Armenia. Armenia kesulitan menghadapi serangan-serangan Harop, yang menjadi simbol kemenangan Azerbaijan dalam konflik tersebut.
Drone yang diproduksi oleh Israel Aerospace Industries ini menggabungkan keunggulan rudal dan drone. Harop diluncurkan dari tabung, lalu terbang menuju area target dan dapat berputar-putar selama beberapa jam untuk melakukan pengintaian. Setelah menemukan target yang tepat, drone ini akan melanjutkan ke fase serangan dan meledakkan dirinya pada sasaran. Namun, meskipun efektivitasnya, Pakistan tampaknya berhasil menggagalkan banyak serangan Harop milik India sebelum drone-drone tersebut mencapai targetnya.