detak.co.id BATUBARA – Kisah inspiratif datang dari Jumaidi (42), seorang pedagang bakso asal Desa Sunan Gunung Jati, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Setelah kepergian sang istri tercinta, Jumaidi nekat menunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki menuju Makkah, Arab Saudi, sambil membawa putri semata wayangnya yang masih berusia empat tahun, Media Septiani.
Niat mulia ini muncul setelah istrinya wafat, yang mendorong Jumaidi untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menunaikan rukun Islam kelima.
Awalnya ia berniat berangkat seorang diri. Namun, setelah menunjukkan foto Ka’bah kepada anaknya, sang balita justru meminta ikut serta.
“Awalnya rencana sendiri, tapi Septiani minta ikut saat aku menunjukkan foto Ka’bah. Kami berangkat dari Cirebon tanggal 29 Januari,” ujar Jumaidi saat ditemui pada Rabu (27/8/2025).
Keputusan besar ini membuat Jumaidi meninggalkan usaha baksonya. Berbekal uang Rp 20 ribu dan keyakinan penuh, ia memulai perjalanannya.
Meski keterbatasan dana menjadi tantangan, bantuan datang dari berbagai pihak sepanjang perjalanan.
“Modal awal cuma Rp 20 ribu. Tapi banyak orang baik yang membantu, dari makanan, tempat istirahat, hingga pengurusan paspor dan visa,” ungkapnya.
Selama lebih dari tujuh bulan perjalanan, Jumaidi dan anaknya menghadapi berbagai suka duka. Ia sempat kehilangan ponsel saat tidur di masjid dan harus merawat anaknya yang sakit saat lebaran. Meski begitu, Jumaidi tak pernah goyah dari niat sucinya.
“Kalau hambatan di jalan, alhamdulillah tidak ada. Tapi ya itu, pernah kehilangan hape dan anak sempat sakit saat lebaran,” tuturnya.
Kini mereka tengah menuju wilayah Aceh. Di sana, sudah ada relawan yang siap membantu mereka dalam pengurusan visa menuju Arab Saudi.
Meski belum bisa memastikan kapan akan tiba di Makkah, Jumaidi optimistis dan terus melangkah pelan, mengingat kondisi anaknya yang masih kecil membutuhkan waktu istirahat yang lebih sering.
“Waktu tiba di Makkah belum bisa dipastikan karena saya bawa anak. Tapi niat kami untuk ibadah haji ke Makkah harus terwujud,” pungkasnya dengan penuh harap.
Perjalanan Jumaidi adalah cerminan keteguhan hati dan keyakinan yang luar biasa. Semoga beliau dan putrinya diberikan kesehatan, keselamatan, dan kemudahan hingga sampai ke Tanah Suci.(ap).