detak.co.id I SERDANG BEDAGAI – Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara), perusahaan budidaya dan pengolahan ikan tilapia yang telah berdiri sejak 1988, merayakan satu dekade keberhasilannya menembus pasar global dengan ekspor kumulatif sebesar 116.000 metrik ton produk tilapia ke Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
Dalam seremoni pelepasan ekspor yang digelar di pabrik pengolahan Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Presiden Direktur Regal Springs Indonesia, Rudolf Hoeffelman, mengungkapkan bahwa pencapaian ini menjadi bukti bahwa produk tilapia Indonesia memiliki kualitas dan daya saing tinggi di pasar global.
“Hari ini, kami melepas ekspor sebesar 113 metrik ton ke AS. Sepanjang tahun 2025, ekspor kami ke AS diproyeksikan menembus 6.000 metrik ton. Ini adalah capaian signifikan sekaligus komitmen kami untuk terus menjaga standar mutu dan keberlanjutan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya integrasi hulu-hilir di Regal Springs Indonesia, yang meliputi hatchery, farming, feedmill hingga fasilitas pengolahan, serta investasi lebih dari USD 100 juta yang telah menyerap lebih dari 2.000 tenaga kerja langsung.
“Berharap pemerintah terus memberikan dukungan nyata agar industri ini dapat terus tumbuh, memberi manfaat sosial, ekonomi, serta mendorong pemberdayaan UMKM di sekitar area operasi kami,” tambah Rudolf.
Regal Springs Indonesia juga berkomitmen memperkuat hilirisasi dengan memproduksi fillet tilapia beku sebagai produk utama untuk pasar ekspor.
Lebih dari 90% produk ditujukan ke pasar AS, dengan sisanya ke Uni Eropa dan Asia. Perusahaan juga memanfaatkan by-products seperti kulit dan sisik untuk industri lain.
Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan dan pemberdayaan lokal, perusahaan juga akan meluncurkan program kemitraan plasma di sekitar Danau Toba guna melibatkan pembudidaya lokal dalam rantai pasok berkelanjutan.
Dirjen PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tornanda Syaifullah, yang hadir mewakili Menteri Sakti Wahyu Trenggono, memberikan apresiasi atas kontribusi Regal Springs Indonesia terhadap ekspor nasional.
“Perusahaan ini telah menerapkan praktik budidaya yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, dibuktikan dengan berbagai sertifikasi internasional seperti ASC, BAP, BRCGS, dan IFS,” ujarnya.
Senada dengan itu, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Iwan Suryana, menyebut RSI sebagai “success story” kolaborasi antara investor asing, pemerintah, dan masyarakat dalam mengembangkan sektor perikanan Indonesia.
“Tilapia termasuk dalam enam komoditas utama dalam roadmap hilirisasi investasi strategis nasional. Total potensi investasi sektor ini diproyeksikan mencapai USD 15,3 miliar hingga 2040,” ungkap Iwan.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), nilai ekspor perikanan Indonesia pada 2024 mencapai USD 5,95 miliar, naik 5,7% dari tahun sebelumnya.
Komoditas tilapia mencatat kenaikan nilai ekspor sebesar 14,4%, dengan AS sebagai pasar utama (64,8% pangsa ekspor).
Meski Tiongkok masih mendominasi produksi global tilapia, Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk terus memperluas pasar dengan pendekatan hilirisasi dan peningkatan kualitas produk.(ap).