Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Daerah

M. Yusuf Soroti Maraknya Human Trafficking, Dorong Edukasi untuk Lulusan Sekolah di Tangsel

9
×

M. Yusuf Soroti Maraknya Human Trafficking, Dorong Edukasi untuk Lulusan Sekolah di Tangsel

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, M. Yusuf.

detak.co.id Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), M. Yusuf, menyoroti maraknya kasus perdagangan manusia (human trafficking) yang belakangan ini mencuat di sejumlah daerah.

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, peningkatan angka kasus tersebut harus menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk mengambil langkah konkret, terutama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

Yusuf menegaskan, pentingnya sosialisasi dan edukasi dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangsel yang menyasar para pelajar SMA dan SMK yang baru lulus namun tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Sebab dia menilai, kelompok ini sangat rentan menjadi target dari para pelaku kejahatan yang menawarkan pekerjaan ilegal dengan iming-iming kesejahteraan.

“Sosialisasi dan edukasi ini penting agar para pelajar tidak mudah tergiur bujuk rayu dari pihak-pihak yang menawarkan pekerjaan di luar negeri atau luar daerah tanpa kejelasan legalitas dan perlindungan. Kita tidak ingin anak-anak muda kita menjadi korban dari janji-janji palsu,” kata Yusuf kepada wartawan di Gedung DPRD Tangsel, Kamis (26/6/2025).

Yusuf berharap agar Kota Tangsel, tidak menjadi bagian dari statistik kelam perdagangan manusia di Indonesia. Ia meminta sinergi antara Dinas Ketenagakerjaan dan lembaga pendidikan untuk mensosialisasikan potensi bahaya human trafficking sedini mungkin.

“Kami berharap tidak ada satu pun warga Tangsel yang menjadi korban perdagangan manusia. Pencegahan harus dimulai dari hulu, lewat edukasi yang masif dan terstruktur,” ujar Yusuf.

Tak hanya mendorong upaya preventif, Yusuf juga menekankan pentingnya langkah kuratif dan solutif dari Pemkot Tangsel dalam mengatasi persoalan pengangguran, yang menurutnya, kata Yusuf, turut menjadi faktor pendorong anak muda terjerumus dalam praktik perdagangan manusia.

“Pemkot perlu hadir dengan solusi nyata. Salah satunya lewat program pelatihan keterampilan kerja berbasis kebutuhan industri dan pendampingan wirausaha bagi lulusan sekolah. Jika mereka dibekali skill yang sesuai, mereka akan punya pilihan dan tidak mudah dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.

Yusuf berharap Pemkot Tangsel lebih proaktif dalam mengintegrasikan data lulusan sekolah yang tidak melanjutkan kuliah dengan program pelatihan kerja, sehingga intervensi bisa dilakukan secara tepat sasaran. (Redaksi)