Nasional

BNN Perkuat Strategi Penanggulangan Narkoba Berbasis Riset Komprehensif

10
×

BNN Perkuat Strategi Penanggulangan Narkoba Berbasis Riset Komprehensif

Sebarkan artikel ini

detak.co.id, JAKARTA – Angka prevalensi penyalahguna narkoba bukan hanya sebagai data statistik melainkan juga data strategis yang digunakan sebagai landasan dalam pengambilan kebijakan. Hal tersebut disampaikan Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto saat membuka uji publik pengukuran prevalensi penyalahgunaan narkoba periode 2023-2025, pada Kamis (18/12), di Hotel Bidakara, Jakarta.

Kepala BNN menekankan bahwa kebijakan yang baik bukan didasarkan pada asumsi semata, melainkan pada data yang valid dan kredibel atau yang disebut dengan evidence-based policy. Pengukuran prevalensi penyalahgunaan narkoba yang dilakukan secara periodik setiap 2 tahun sekali diungkapkan Kepala BNN dapat memotret secara jelas ancaman dan tren penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

“Angka prevalensi selama 17 tahun terakhir cukup fluktuatif dengan fenomena ancaman narkoba yang terus berkembang,” ungkap Kepala BNN.

Hasil survei prevalensi penyalahguna narkoba pada periode 2023 – 2025 tercatat 2,11 persen atau setara dengan 4,15 juta penduduk Indonesia. Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan angka prevalensi penyalahguna narkoba pada tahun 2023 yang berada pada angka 1,73 persen.

Ketua tim peneliti pengukuran prevalensi penyalahgunaan narkoba periode 2023 – 2025 yang juga merupakan peneliti ahli utama BRIN, Mashuri Imron, mengungkapkan bahwa angka tersebut masih dikatakan sebagai under value. Ia dan para peneliti meyakini bahwa realita penyalahguna yang sebenarnya berada jauh di atas angka tersebut.

Lebih jauh dalam penjelasannya, Mashuri Imron menyampaikan bahwa dari survei yang dilakukan terhadap usia produktif dalam rentang 15 – 64 tahun secara nasional di 34 provinsi dan 134 kota/kabupaten, kondisi lingkungan sosial menjadi faktor utama dari penyalahgunaan narkoba yang terus meningkat.

Berdasarkan data hasil survei prevalensi penyalahguna narkoba 2023 – 2025, BNN pun telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis yang saat ini juga tengah berjalan secara paralel, di antaranya Integrasi Kurikulum Anti Narkoba (IKAN), program Aksi Nasional Anti Narkotika dan Ketahanan Bangsa dimulai Dari Anak) ANANDA Bersinar, dan pemulihan kampunga harapan Bersih Narkoba (Bersinar).

Berbagai program yang dirancang oleh BNN tersebut menjadi bukti nyata bahwa upaya penanggulangan narkoba tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga menitikberatkan pada pendekatan pencegahan, edukasi, dan pemulihan yang berkelanjutan. Melalui strategi yang menyasar keluarga, lingkungan pendidikan, hingga komunitas berbasis wilayah, BNN berupaya membangun ketahanan sosial sejak dini sebagai benteng utama dalam menghadapi ancaman narkotika.

Pendekatan komprehensif ini diharapkan mampu menekan laju peningkatan prevalensi penyalahgunaan narkoba sekaligus menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia di tengah tantangan bonus demografi. (Zal)

warondrugsforhumanity

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL