detak.co.id TANGSEL- Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie menyebutkan peluang kerjasama pembuangan sampah di tempat pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) Lulut Nambo, Kabupaten Bogor. Pembahasan itu disaksikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
“Saya sangat berharap kerjasama Pemprov Banten untuk pengolahan sampah di Nambo bisa kita lanjutkan,” kata Benyamin di Balai Kota Tangsel, Kamis (21/8/2025).
Ia menjelaskan, sampah di Lulut Nambo dikelola pihak ketiga menerapkan sistem Refuse Derived Fuel (RDF) yang mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif bagi pabrik Semen Cibinong. Aksesnya pun mudah, hanya 4 kilometer keluar dari pintu tol.
“Jadi enggak melewati rumah penduduk,” jelas Benyamin, dia bilang, lahan TPPAS Lulut Nambo mampu menampung 2300 ton sampah.
Diharapkan komunikasi intensif antara pemerintah provinsi Jawa Barat dan Banten terjalin sehingga realisasi kerjasama pembuangan sampah asal Kota Tangsel di Lulut Nambo, Kabupaten Bogor bisa cepat terealisasi.
“Makanya saya buka kembali memang pembukaan pembicaraan dengan Pemda Jawa Barat ini jauh sebelum dengan Pandeglang kita finalkan,” Benyamin menjelaskan.
Menurutnya, dalam rapat koordinasi membahas operasional TPPAS Lulut Nambo juga hadir dari pihak Semen Cibinong. Wali kota maupun bupati serta sekretaris daerah Bogor, Depok dan Tangsel juga ikut hadir.
Diketahui, bahwa Menteri LH Hanif juga mendesak agar TPPAS Lulut Nambo segera dioperasikan. Lahan tersebut sudah 10 tahun tidak digunakan.
“Lulut Nambo ini tentu diperlukan langkah-langkah operasional yang cepat dari pemprov, karena memang ini pemerintahan baru. Kami harapkan segera dilakukan percepatan, di antaranya mengoperasionalkan teknologi RDF,” ujar Hanif dalam keterangannya, Rabu kemarin.