detak.co.id Cisauk – Komunitas Pemuda Perum (KPP) bersama PKBM Insan Mandiri resmi meluncurkan Program Sekolah Gratis Nasional bagi seluruh generasi muda Indonesia yang putus sekolah, khususnya mereka yang berusia di bawah 21 tahun dan puluhan kuota gratis wilayah cisauk untuk usia di atas 21 tahun.
Program ini membuka akses pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C secara GRATIS 100%, tanpa biaya administrasi, tanpa uang pendaftaran, tanpa pungutan apa pun, dan tanpa batas kuota kecuali insidental yang sifatnya tentatif.
Siapa pun yang ingin kembali bersekolah—dimanapun berada—berhak untuk mendaftar dan diterima. Pendidikan Gratis Tanpa Batas Kuota — Untuk Semua Pemuda Indonesia
Dalam pengumuman yang disampaikan secara resmi, PKBM Insan Mandiri menegaskan bahwa:
- Semua pemuda <21 tahun berhak mendapatkan pendidikan GRATIS
- Program berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya Cisauk
- Tidak ada pembatasan jumlah peserta
- Ijazah bersifat resmi & diakui negara sesuai regulasi Kemendikbud
- Peserta luar Jabodetabek dapat mengikuti kelas tatap muka atau hybrid
Keputusan membuka akses nasional ini diambil sebagai bentuk respon terhadap banyaknya generasi muda yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi dan kurangnya akses pendidikan kesetaraan.
Ketua Komunitas Pemuda Perum (KPP) — Gagah Tri Saputra mengatakan banyak anak muda ingin meneruskan sekolah tapi tidak mampu menembus hambatan ekonomi.
“Melalui program ini, kami ingin memastikan satu hal, tidak ada lagi yang tertinggal. Tidak ada batas kuota—semua yang ingin belajar akan diterima. Ini perjuangan kami untuk masa depan generasi bangsa.” jelasnya, Sabtu (22/11/2025).
Ketua Yayasan PKBM Insan Mandiri Bapak Fikri menyampaikan bahwa PKBM Insan Mandiri hadir untuk melayani, bukan membatasi. Selama masih ada anak muda yang ingin belajar, kami akan terus membuka pintu. Pendidikan gratis ini bukan sekadar program, tetapi gerakan penyelamatan masa depan.
Tokoh Pemuda & Paralegal Tim Hukum Muslim Syam Kelana Aas
Menegaskan, Kami memastikan akses pendidikan ini aman secara hukum, transparan, dan benar-benar gratis. Tidak ada pungutan apa pun kecuali yang sifatnya darurat atau kebijakan penting. “Tugas kami adalah menjadi jembatan antara masyarakat dan pendidikan agar setiap anak muda bisa mengembalikan masa depannya.” tegasnya.
Dari Gerakan Lokal Menjadi Gerakan Nasional
Program ini pada mulanya dibuka untuk wilayah Cisauk dan sekitarnya. Namun tingginya minat masyarakat serta urgensi masalah putus sekolah membuat KPP dan PKBM sepakat memperluas akses secara nasional.
Kini, pendaftar dari: Tangerang Raya, Bogor, Depok, Jakarta, Bekasi, Bandung, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan daerah lainnya mulai masuk ke database pendataan KPP.
Gerakan ini berkembang menjadi salah satu inisiatif pendidikan berbasis komunitas terbesar yang muncul dari tingkat desa dan berkembang ke level nasional.
Kenapa Program Ini Penting?
- Masih banyak pemuda berhenti sekolah karena faktor ekonomi
- Ijazah sangat dibutuhkan untuk kerja, kuliah, dan pelatihan profesi
- Banyak keluarga tidak memiliki akses informasi terkait pendidikan kesetaraan
- Negara menyediakan jalur legal, KPP membantu jembatan informasinya
- Semakin banyak yang mendaftar, semakin besar dampak perbaikan sosialnya
Program ini dirancang untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan dan membuka kesempatan baru bagi generasi muda.
Peran Besar KPP dalam Gerakan Pendidikan Ini
- Komunitas Pemuda Perum bertindak sebagai:
- Pusat informasi & pendaftaran nasional
- Verifikator awal administrasi
- Mitra sosialisasi dan edukasi
- Penghubung antara peserta, PKBM, dan pemerintah
- Pendamping advokasi jika peserta kesulitan administrasi
- KPP menegaskan bahwa pendaftaran 100% gratis dan seluruh proses dilakukan dengan cara yang resmi dan terbuka.
Pendaftaran Resmi Dibuka untuk Seluruh Indonesia. Bagi pemuda usia di bawah 21 tahun yang ingin kembali sekolah:
WA Resmi Pendaftaran: 0856-9419-9176
(Calon peserta akan langsung diarahkan dan diverifikasi oleh tim KPP)
“Ajak saudara, tetangga, teman, dan siapa pun yang putus sekolah.
Tidak ada kuota—semua diterima.”
Penutup
Gerakan ini bukan sekadar program pendidikan. Ini adalah awal besar dari gerakan nasional yang lahir dari akar komunitas, digerakkan oleh pemuda, dan ditujukan untuk masa depan bangsa.
“Ketika pemuda bergerak, pendidikan akan hidup.
Ketika pendidikan hidup, bangsa akan tumbuh.”











