Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Daerah

Siap Siap! MRT Jakarta – Banten Bakal Jadi Magnet Ekonomi Baru

6
×

Siap Siap! MRT Jakarta – Banten Bakal Jadi Magnet Ekonomi Baru

Sebarkan artikel ini
Gubernur Banten, Andra Soni dan direktur Utama MRY Jakarta, Tuhiyat. (foto.ist)

detak.co.id SERANG – Rencana perpanjangan jalur Mass Rapid Transit (MRT) ke wilayah Banten diyakini akan menjadi pemicu tumbuhnya pusat-pusat aktivitas ekonomi baru.

Gubernur Banten Andra Soni menyebut proyek tersebut tidak hanya menghadirkan moda transportasi modern, tetapi juga membuka peluang investasi dan pengembangan kawasan.

Hal itu disampaikan Andra setelah menerima Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) pada Selasa (19/8/2025).

Pertemuan Gubernur Andra Soni dengan direktur utama MRT Jakarta itu, dalam rangka membahas kelanjutan kerja sama antarprovinsi terkait pembangunan MRT lintas Jakarta – Banten.

Andra Soni mengatakan, pembangunan stasiun MRT akan membawa efek ganda terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar, serupa dengan dampak positif kehadiran pintu tol di berbagai daerah.

“Setiap kali ada akses baru, selalu muncul geliat ekonomi. MRT pun akan menjadi magnet baru bagi tumbuhnya kawasan produktif,” ucapnya.

Andra menambahkan, tingginya mobilitas warga Banten–Jakarta menuntut adanya moda transportasi massal yang memadai. Ia menilai MRT akan menjadi solusi penting bagi pekerja komuter maupun masyarakat yang tinggal di kawasan penyangga Jakarta.

“Banten butuh sistem transportasi massal yang terintegrasi. Karena itu, dukungan Jakarta sangat krusial agar pembangunan ini berjalan,” jelasnya.

Meski optimistis, ia menegaskan pembangunan MRT ke Banten tidak boleh dilakukan tergesa-gesa. Semua tahapan harus berbasis kajian mendalam serta sesuai regulasi yang berlaku.

“Persiapan harus matang, jauh sebelum pembangunan dimulai. Tidak bisa sekadar reaktif atau dadakan,” tegasnya.

Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa kajian yang sedang dilakukan meliputi skema pembiayaan, proyeksi jumlah penumpang, hingga analisis manfaat ekonomi jangka panjang.

Jalur timur–barat nantinya dirancang menghubungkan Cikarang dengan Balaraja, sedangkan jalur selatan akan menyambungkan Lebak Bulus dengan Serpong.

“Kami perlu memastikan aspek pembiayaan, potensi ridership, serta dampak ekonomi agar proyek ini berkelanjutan,” singkat Tuhiyat.