detak.co.id Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Syamsul Haryanto menegaskan, pembangunan di Kota Tangsel harus dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila agar tidak kehilangan arah dan jati diri.
Dalam momentum peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni, ia mengajak semua pemangku kebijakan untuk kembali menempatkan rakyat sebagai pusat dari seluruh proses pembangunan.
Pria yang akrab disapa Atoel ini menyebutkan, pembangunan yang Pancasilais adalah pembangunan yang menjunjung keadilan sosial, memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Ia mendorong agar program-program pemerintah kota benar-benar menyentuh lapisan bawah masyarakat, bukan sekadar pembangunan fisik yang berorientasi pada angka dan estetika.
“Pancasila mengajarkan kita untuk membangun dari bawah, dari kebutuhan nyata rakyat, bukan hanya berdasarkan logika pasar atau proyek elite. Tangsel butuh ruang publik yang merata, transportasi yang adil, dan layanan dasar yang menjangkau seluruh warga,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya tata kota yang inklusif dan berpihak pada kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, dan pekerja informal.
Dengan semangat gotong royong dan keberpihakan kepada wong cilik, dia meyakini bahwa Tangsel bisa tumbuh sebagai kota modern yang tetap berakar pada nilai-nilai kebangsaan.
“Pancasila bukan warisan sejarah semata, tapi kompas masa depan. Mari kita wujudkan pembangunan Tangsel yang berkeadilan, berkarakter, dan mempersatukan,” pungkasnya.