detak.co.id TANGSEL – Kericuhan pelaksanan Mukota Kadin Tangsel harus diusut tuntas sumber masalahnya, dan jika ditemukan ada kesalahan atau kelakuan panitia yang mengakibatkan kerugian peserta Mukota, maka harus dilaporkan ke pihak yang berwajib dan diperiksa.
Hal itu disampaikan oleh Uten Sutendy, budayawan dan mantan pengurus Kadin Tangsel yang menyayangkan dan prihatin dengan kericuhan yang terjadi di arena Mukota Kadin Tangsel.
“Kecuali pihak panitia berniat melanjutkan Mukota tersebut dalam waktu dekat ini dan memberikan informasi hal tersebut kepada seluruh peserta. Jika tidak ada, harus segera diproses secara hukum,” kata Uten S
Sebab, menurut Uten Sutendy yang juga dikenal sebagai penulis, peristiwa semacam itu bukan sekali ini terjadi, melainkan pernah juga terjadi sebelumnya di masa kepengurusannya di Kadin Tangsel .
“Saya melihat ada modus.Calon ketua kadin diminta bayaran mahal sampai ratusan juta, tapi pelaksanaan Mukota dilaksanakan asal-asalan, tidak tertib dan jauh dari sikap profesional,” ujarnya dalam jumpa pers kemarin..
Karena itu menurut Uten, pihak pihak yang merasa dirugikan harus segera membuat laporan ke pihak yang berwajib agar hal serupa tidak terulang lagi dan sekalian untuk memberikan pelajaran dan menghargai pelaksanaan Mukota ini sebagai hal penting bagi para pengusaha yang tergabung dalam kadin Tangsel.
” Tangsel ini sudah modern, masa cara-cara bar-bar jauh dari kata profesional dalam melayani para pengusaha masih saja terjadi. Sungguh memalukan. Karena itu, siapapun yang menjadi sumber terjadinya kekisruhan ini harus diusut dan dilaporkan kepada yang berwajib,” tegas Uten Sutendy.
Menurutnya tak ada yang sulit jika pihak panitia sungguh -sungguh ingin melaksanakan Mukota dengan tertib. Toh acara Mukota kan sudah berulang kali. Mestinya bisa belajar dari pengalaman.
“Asal peserta dilayani dengan baik, administrasi tertib, selektif, dan tepat waktu, semua akan berjalan lancar. Apalagi ada dana yang cukup besar dari setoran calon ketua. Mestinya semua bisa berjalan lancar,” kata Uten Sutendy.
Uten juga mempertanyakan kemana dana besar yang disetor oleh calon ketua kepada panitia. Berapa sih sewa gedung dan konsumsi untuk satu hari kegiatan. Kan gak mungkin habis satu miliar.
“Jadi kemana dan dipake untuk apa uang itu. Usut tuntas itu…! Jangan dibiasakan peristiwa yang merugikan para pengusaha Tangsel terulang. Dan para pengusaha Tangsel harus cerdas, pintar l, dan berani. Jangan cengeng dan jadi penakut di rumah sendiri,” .tegas Uten lagi. (**)
.





















