Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Daerah

Perkuat Ketapang, Pemprov Banten Siapkan Rp4,8M untuk Kakijatol

16
×

Perkuat Ketapang, Pemprov Banten Siapkan Rp4,8M untuk Kakijatol

Sebarkan artikel ini

BANTEN, detak.co.id,- – Gubernur Banten Andra Soni berkomitmen untuk terus meningkatkan ketahanan pangan Provinsi Banten. Salah satunya peningkatan produksi tanaman jagung secara berkelanjutan. Selain mengembangkan potensi lahan yang ada, peningkatan itu juga dilakukan melalui terobosan Program Kanan Kiri Jalan Tol Tanam Jagung (KAKIJATOL) dengan target luasan mencapai 750 hektar.

Gubernur Banten Andra Soni mengungkapkan, terobosan program ini bekerjasama dengan semua pihak terkait termasuk jajaran kepala desa dan pihak offtaker termasuk Bulog. Pembiayaan dilakukan melalui bantuan murni dari APBD Provinsi Banten sebesar Rp4,8 miliar yang terdiri dari benih jagung, pupuk lengkap, alat tanam, dan alat panen.

“Dengan dukungan itu, akan dapat mempercepat hasil panen petani termasuk mencapai tingkat kekeringan 14 persen,” kata Andra Soni usai melakukan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II secara virtual bersama Presiden Republik Prabowo Subianto di Desa Camplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Kamis (5/6/2025).

Berdasarkan catatan, luas panen jagung Provinsi Banten tahun 2024 mencapai 12.742 Ha dengan produktivitas 8,3 ton/ hektar atau 106.921 ton total produksinya. Pada tahun 2025 ini, Pemprov Banten menargetkan 9.692 hektar dengan produksi 57.351 hektar.

“Semoga daya upaya kita dalam menciptakan ketahanan pangan untuk ketahanan negara bisa terlaksana bersama-sama dengan baik,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Andra Soni, Pemprov Banten bersama Forkopimda akan terus hadir untuk membangun semangat, keyakinan, serta harapan petani untuk terus meningkatkan produktivitas. Dari hasil panen yang melimpah dan kerjasama semua pihak, petani akan semakin makmur.

“Termasuk kedaulatan pangan kita juga akan terjaga,” pungkasnya.

Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menambahkan, Polri berkomitmen akan terus aktif mendukung program pembangunan nasional dan daerah, salah satunya melalui ketahanan pangan.

“Polri sudah bekerjasama dengan Kementerian, Pemda sampai Kelompok Tani untuk bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan,” ujarnya.

Target pengelolaan lahan pertanian jagung yang dilakukan Polda Banten mencapai 2.500 hektar, dimana yang sudah terealisasi mencapai 278,30 hektar. Pada kuartal I 231 hektar dan kuartal II ini sebesar 48 hektar atau sekitar 11,3 persen.

Dari luas lahan yang sudah dioptimalkan itu, telah menghasilkan panen Jagung sebanyak 989,8 ton yang diserap oleh sekitar 16 industri mitra di Provinsi Banten dengan harga Rp5.500/Kg.

“Kita harus terus bekerjasama untuk meningkatkan produktivitas jagung ini,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pertanian (Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, potensi kawasan pengembangan jagung di Provinsi Banten mencapai 53.367 hektar, diantaranya dari Kabupaten Serang seluas 1.783 hektar yang tersebar di Kecamatan Jawilan 531 hektar, Pamarayan 548 hektar, Gunung Sari 182 hektar, Kecamatan Kopo 182 hektar, Kecamatan Mancak 170 hektar dan Kecamatan Bojonegara 170 hektar.

“Untuk di Desa Cemplang ini, dikelola oleh Poktan Indah Tani dengan luasan mencapai 2 hektar yang berhasil produksi sekitar 85 ton dan dapat tanam dua kali dalam setahun,” ujarnya.

Harga jual dari tingkat petani sebesar Rp5.500/Kg pipilan kering. Sehingga pendapatan petani sekitar Rp31.350.000/ha dikurangi biaya produksi Rp.13.000.000/ha. Sehingga pendapatan bersih petani Rp18.350.000/ha. (Zal)