Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
BisnisEsai

Menjawab Tantangan Ekonomi Eksploitatif Dan Spekulatif: Solusi Etis dan Berkeadilan

69
×

Menjawab Tantangan Ekonomi Eksploitatif Dan Spekulatif: Solusi Etis dan Berkeadilan

Sebarkan artikel ini
Menjawab Tantangan Ekonomi Eksploitatif Dan Spekulatif Solusi Etis dan Berkeadilan, foto:(ilustrasi/freepik)

4. Gharar: Ketidakjelasan yang Mengacaukan Akad

Berapa banyak masyarakat membeli sesuatu tanpa tahu pasti barangnya? Atau masuk ke skema asuransi tanpa tahu apa yang akan diterima jika musibah datang?

Gharar, atau ketidakpastian yang disengaja dalam akad, terjadi ketika satu pihak menyembunyikan informasi penting, atau saat perjanjian dibuat ambigu.

Contohnya:

  • Produk keuangan digital tanpa syarat yang jelas,
  • Asuransi yang tidak transparan soal premi dan klaim,
  • Jual beli barang yang tidak bisa dilihat, disentuh, atau dinilai.

Dalam ekonomi yang adil, kejelasan adalah syarat utama. Karena dari kejelasan lahir rasa percaya. Dan dari kepercayaan lahir keberkahan.

Solusi akad modern seperti:

  • Takaful (asuransi syariah) yang berbasis solidaritas,
  • Akad salam atau istishna’, di mana segala sesuatu disepakati sejak awal.

“Kejelasan akad bukan hanya soal hukum — ia adalah jaminan bahwa tidak ada yang dirugikan dalam transaksi.”

5. Transaksi Bathil Lainnya: Monopoli, Penimbunan, dan Manipulasi

Selain maysir, gharar, dan riba, masih ada banyak praktik ekonomi bathil yang secara sistemik merugikan masyarakat, khususnya kelas menengah bawah.

Ironisnya, praktik-praktik ini kerap dianggap lumrah karena sudah terlalu sering terjadi dan seolah mendapat pembenaran sosial.

Padahal, jika dilihat dari sisi etika dan keadilan ekonomi, praktik-praktik ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemaslahatan publik.

a. Monopoli dan Penguasaan Pasar

Monopoli terjadi ketika satu pihak baik individu, korporasi, maupun kartel menguasai distribusi suatu barang atau jasa hingga bisa mengatur harga dan pasokan sesuka hati, tanpa pengawasan yang adil.