Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
BisnisEsai

Menjawab Tantangan Ekonomi Eksploitatif Dan Spekulatif: Solusi Etis dan Berkeadilan

94
×

Menjawab Tantangan Ekonomi Eksploitatif Dan Spekulatif: Solusi Etis dan Berkeadilan

Sebarkan artikel ini
Menjawab Tantangan Ekonomi Eksploitatif Dan Spekulatif Solusi Etis dan Berkeadilan, foto:(ilustrasi/freepik)

d. Penyalahgunaan Informasi dan Skema Asimetris

Manipulasi pasar modern tidak lagi hanya fisik. Kini banyak terjadi pada informasi:

  • Developer perumahan yang menyembunyikan status lahan dari konsumen.
  • Agen asuransi yang melebih-lebihkan manfaat produk, tapi tidak menjelaskan risiko atau syarat-syaratnya.
  • Influencer keuangan yang mempromosikan investasi bodong atau kripto spekulatif tanpa dasar, hanya demi fee promosi.

Transaksi seperti ini tidak adil secara informasi, karena satu pihak sangat paham, sementara pihak lainnya tidak.

Ini melahirkan asimetris informasi, yang dalam prinsip syariah termasuk bentuk gharar berat.

Ekonomi Sehat Butuh Kejujuran

Dalam sistem ekonomi yang adil, setiap pihak harus tahu hak dan kewajibannya secara terang, dan barang/jasa yang diperjualbelikan harus memiliki kualitas, jumlah, dan harga yang disepakati secara jujur. Dalam istilah populer, kita menyebutnya sebagai “transaksi win-win”.

Ekonomi yang sehat bukan hanya soal pertumbuhan (growth), tapi soal distribusi yang merata dan tidak mencelakai siapapun dalam prosesnya.

Transaksi bathil dalam bentuk monopoli, penimbunan, atau manipulasi bukan sekadar pelanggaran etika tetapi serangan terhadap kemanusiaan itu sendiri. Ia memperkaya satu pihak dengan mengorbankan banyak pihak lainnya.

Maka, kembali pada prinsip transparansi (akad jelas), kejujuran (amanah), dan tanggung jawab sosial (maslahah) bukan lagi sekadar anjuran — tapi keharusan moral dan sosial untuk membangun sistem ekonomi yang benar-benar melayani kehidupan.

6. Solusi Etis dan Berkeadilan: Bukan Alternatif, Tapi Keperluan

Banyak yang mengira bahwa sistem ekonomi etis hanyalah wacana ideal, tidak realistis diterapkan di tengah dunia yang digerakkan oleh kapitalisme, kompetisi, dan keuntungan sebesar-besarnya.

Padahal, ekonomi yang adil dan etis bukanlah sekadar utopia — ia telah hidup dan berjalan dalam banyak inisiatif nyata, baik di tingkat lokal maupun global.

Ekonomi Berbasis Nilai: Pilar Ketahanan dan Keadilan

Sistem ekonomi modern kerap kali mendorong manusia pada sikap individualistis dan konsumtif.

Dalam paradigma ini, keberhasilan ekonomi sering diukur dari laba, bukan dari manfaat. Namun sesungguhnya, ekonomi tidak bisa dilepaskan dari nilai.